Pilihan

 Assalamu'alaikum. Haiii Amellllll!!!

Hari ini Senin, 10 Juli 2023

Malam ini aku mau bercerita padamu, Nep. Lebih tepatnya, pengakuan diri sih bukan cerita hehe. Hujan Bulan Juni sepertinya memang diutus untuk menyapaku dengan berbagai dinamika dalam hidup. Seakan separuh tahunku selalu saja ditandai dengan sebuah peristiwa yang memaksaku 'berubah'. 

Genap sepuluh bulan aku mengajar di sekolah alam, 1 September 2022 - 30 Juni 2023. Iya, Nep. Aku resign. Aku memutuskan untuk resign dari tempat yang sudah  memberiku banyak pengalaman dan pelajaran walau hanya sebentar. Tentu bukan keputusan yang mudah dan cepat. Banyak hal hehe. 

Well, mari kita kilas balik. Aku memang masuk ke sekolah itu bukan melalui jalur rekruitmen reguler, karena aku di-hire sebagai guru part time yang aku saja baru tahu hal ini ketika wawancara dengan kepseknya di hari pertama aku bekerja. Bingung adalah kata yang paling tepat menggambarkan perasaanku saat itu. Banyak hal berbeda yang harus kuterima sebagai pegawai part time. Ketentuan presensi pun beda. Aku hanya bisa face scan di waktu-waktu mendekati jamku mengajar. Kalau tidak, maka presensiku tidak akan terecord di sistem. Hal ini baru disampaikan kepadaku setelah aku bekerja sebulan lebih dan cukup membuatku terbebani. Pasalnya, aku selalu datang pagi mengikuti jam kantor orang-orang karena saat itu aku masih Pulang-Pergi dari rumah, sehingga kerap kali terlewat absen sebab kelupaan. Aku tahu lupa ini murni kelalaianku, tapi kenapa nggak dibuat sama aja sih jam masukku??! Aku cukup frustasi dengan hal ini, Nep karena presensi ini memengaruhi gaji. Sampai pernah kutawarkan untuk disetting saja jam masukku seperti orang-orang pukul 07.30, hanya jam masukknya saja aku tidak keberatan. Tapi hal itu tidak pernah terjadi hehe. Yasudalah aku terima saja dengan menyetel alarm presensi di handphone. Sepertinya aku dipaksa belajar patuh pada alarm. 

As a part time teacher, tupoksiku hanyalah mengajar. Jika tidak ada jam mengajar, aku diperbolehkan pulang. Rapat mingguan pun aku tidak diwajibkan hadir. Segala event sekolah di luar kegiatan mengajar juga aku tidak wajib hadir. Sangat simple bila hanya dibaca, tapi akan sangat berbeda di kenyataan. Tentu saja aku tidak bisa diam saja ketika melihat ustadzah-ustadzah lain sedang menyiapkan kegiatan. Tentu saja aku tidak bisa pulang begitu saja ketika ada siswa yang butuh bantuan ketika hanya ada aku di ruang guru. Tentu saja diriku tidak bisa diam saja ketika mendapat tugas tambahan dari atasan. Tentu saja aku tidak akan diam saja. Awalnya memang menyesakkan, melelahkan, dan menjemukan. Namun, lama kelamaan, toh ya inilah bekerja. Lelah itu pasti, tapi bagaimana cara kita mengolah lelah dengan bumbu bahagia. Aku mulai menyukai lingkunganku. Canda tawa rekan-rekan, sambutan yang hangat, kebaikan yang tulus, dan kerja sama yang luar biasa solid. Lingkunganku membuatku nyaman dan aku merasa dirangkul layaknya keluarga. Bapak-ibu gurunya beragam sifatnya, beragam keahliannya, dan beragam pula banyolannya wkwkwk. Merekalah yang membuatku tetap waras di tengah hal-hal menyesakkan dari atasan.  Miss Erna, Buk Risti, Buk Tita, Buk Nikmah, Buk Fafa, Buk Vivi, Buk Tifa, Buk Firda, Buk Ikfii, Pak Salman, Pak Deden, Pak Lotus, dan Pak Ahsan, masha Allah kalian baik sekaliiii. Semoga Allah mudahkan ustadz/dzah dalam mendampingi anak-anak. Aamiin.. Bonding bersama mereka benar-benar berhasil hehehe. Ada yang pernah bilang bahwa jangan berteman dengan rekan kerja karena rekan kerja bukanlah teman. Namun, aku tidak melihat hal itu di divisi tempatku bekerja. Aku bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang seperti mereka


Nep, aku mengantuk. Ceritanya kusambung besok saja ya.




Comments

Popular posts from this blog

meninggalkan / ditinggalkan?

Seni Menunggu

Situs dan Asosiasi