Posts

Showing posts from August, 2021

meninggalkan / ditinggalkan?

"Sebenarnya kantukku sudah sampai ke ubun - ubun ketika mengetik tulisan ini. Tapi, lagi - lagi rasa tidak sabar menuangkan segala hal yang berkecambuk di dalam kepala sekaligus hati ini mengalahkannya. Jadi, inilah Frasamelia edisi thoughts. Selamat menikmati." Seutas tweet menyambangi timeline-ku kala itu ketika pikiranku tengah diserang jengah akibat PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang hingga awal minggu nanti. Terketik lantang sebuah pertanyaan oleh sebuah akun random, "Lebih sakit mana ditinggalkan atau meninggalkan?" Pertanyaan yang seketika membuatku bergeming. Memaksa otakku berpikir bergantian dengan dua sudut pandang yang berbeda sama sekali, posisi yang berbeda.  Lantas, sekelebat ingatan menghampiriku hanya pada hitungan se-per sekian detik mengorbit, lalu mendarat tepat di Hippocampus sistem limbik otak manusia. Ingatan tentang seseorang yang sudah cukup lama memenuhi pikiran, sebuah anomali. Ingatan yang memenuhi hati. Ingatan tentang dia, Aku kemb

healing

Image
  a noun [U] The process of becoming well again, especially after a cut or other injury, or of making someone well again. The process in which a bad situation or painful emotion ends or improves. Seperlima abad menjalani hidup sebagai manusia mengajariku berbagai macam situasi yang silih berganti datang seperti musim di bumi. Sering kali bahagia, kadang kala kecewa, atau suatu saat merasa amat terpuruk. Secara otomatis, kita menjalani berbagai macam fase merawat luka hingga pulih. Aku menyebutnya healing journey, perjalanan penyembuhan. Perjalanan ini dilatarbelakangi oleh sebuah sebab bernama luka.  Gagal masuk PTN, perselisihan keluarga, pengkhianatan teman, putus cinta, atau berbagai macam fenomena yang berhasil memporak-porandakan dirimu, meremukkan hatimu, menguras air matamu, atau hanya sekadar melenyapkan nafsu makanmu. Itulah luka, ia datang untuk mengubah kamu. Mengubah kamu dalam memandang sesuatu, mengubah kamu supaya mau belajar, sebuah pelajaran melalui luka.  Fase pertama

Seni Menunggu

Perkenalkanku pada seni menunggu Tentang syahdunya menuai rindu  Ajari aku mensyukuri tunggu Mengolah cemas yang menjadi gemas Menuntunku menuju ikhlas Ajak aku menertawakan tunggu Mengais-ngais renik  rindu Menggodaku dengan banyolan jenakamu Cukup ampuh mengusir jemu Walau gemuruh bermetamorfosis seperti kupu-kupu Ajari aku menafsirkan tunggu Meneteskan bulir - bulir rindu Memeluk do'a di pagi subuh Menjadikanku sosok yang tangguh Untuk sampai pada hasil temu -frasamelia