meninggalkan / ditinggalkan?
"Sebenarnya kantukku sudah sampai ke ubun - ubun ketika mengetik tulisan ini. Tapi, lagi - lagi rasa tidak sabar menuangkan segala hal yang berkecambuk di dalam kepala sekaligus hati ini mengalahkannya. Jadi, inilah Frasamelia edisi thoughts. Selamat menikmati." Seutas tweet menyambangi timeline-ku kala itu ketika pikiranku tengah diserang jengah akibat PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang hingga awal minggu nanti. Terketik lantang sebuah pertanyaan oleh sebuah akun random, "Lebih sakit mana ditinggalkan atau meninggalkan?" Pertanyaan yang seketika membuatku bergeming. Memaksa otakku berpikir bergantian dengan dua sudut pandang yang berbeda sama sekali, posisi yang berbeda. Lantas, sekelebat ingatan menghampiriku hanya pada hitungan se-per sekian detik mengorbit, lalu mendarat tepat di Hippocampus sistem limbik otak manusia. Ingatan tentang seseorang yang sudah cukup lama memenuhi pikiran, sebuah anomali. Ingatan yang memenuhi hati. Ingatan tentang dia, Aku kemb