siksa

 penaku cuti melukis frasa

tergelatak lunglai di ujung meja sana

tintanya kering kemarau

yang diingin mungkin puisi cinta

nah lihat saja coretannya!

kau tahu apa yang lebih hina?

masih tegak namun hilang arah

bagai replika tak bernyawa

daku terpaku di sudut yang tak terlalu ramai itu

terbuai hembusan cerita lama

sepi? bukan.

rindu, lebih konkretnya

walau gemuruh memecah riak lamunnya

atau dingin menusuk menembus dada

tetap sahaja, dasar keras kepala!

enggan beranjak, ia

dari rumah yang pintunya t'lah tertutup rapat itu

kau tahu? rasanya ditendang paksa dari yang namanya rumah?

tanpa tahu sebabnya

siksa.


-frasamelia

Comments

Popular posts from this blog

dalam setiap

meninggalkan / ditinggalkan?

perihal kamu